Fay_ve Blog

Dahsyatnya Doa Ustad Haryono

Posted on: 5 Juli 2009

Tau gak kabar datangnya ustad Haryono ke Jakarta minggu lalu?

Nama lengkapnya Ustad Muhammad Haryono. Ustad asal Pasuruan Jawa Timur. Beliau sudah berpengalaman selama 20 tahun lebih. Beliau juga mengetahui berbagai ilmu baik ilmu islam maupun ilmu hitam.

Puluhan Ribu orang berbondong-bondong antre untuk mengambil no urut agar bisa bertemu dan meminta Doa dari Beliau. Yang tak terduga Masjid Istiqlal pun Penuh sesak dari mulai fajar menyingsing. Puncak acara pada dzikir bersama.

Banyak orang dari kalangan manapun rela berdesak-desakkan sampai banyak yang merasa tidak mampu untuk hadir pun pasrah melihat dan mengikuti doa dan dzikir bersama di rumah mereka masing-masing melalui Televisi.

Banyak orang yang bertaubat seketika itu setelah mendengar doa dari bibir beliau yang Mujarab.

Banyak orang-orang yang mengaku menjadi lebih baik setelah “di obati” oleh Ustad Haryono. Si dukun kecil dari Jombang pun Kalah dengan keterkenalan Ustad Haryono.

Beliau dapat mengobati segala penyakit dari penyakit A sampai Z. Banyak yang mengeluh dan berkeluh kesah pada Beliau. Namun Beliau mengaku nlebih menguasai penyakit Kanker. Tapi bukan “Kantong Kering” loch..he..he…

Namun Beliau hanyalah seorang hamba Allah yang di berikan kelebihan oleh Allah untuk membantu hamba-hamba Allah yang lain agar tidak tersesat dan kembali ke jalan Allah.

Semua penyakit datangnya karena Allah dan dapat menghilang dan pergi juga karena Allah. Penyakit adalah cobaan agar kita ingat kepada yang Kuasa. Ustad Haryono mengajak kita untuk berdzikir dan berdoa serta menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Esa.

Karena hanya kepada Allah lah kita berlindung. Karena Allah lah kita dapat menikmati dunia ini. Wassalamu’alaikum….

66 Tanggapan to "Dahsyatnya Doa Ustad Haryono"

saya sempat liat di tivi.

ya ning dia memang doanya mustajab kok

se dahsyat apa??

Jdul terlalu berlebihan. Semua kesembuhan atas ijin Allah semata, jd bukan krn kedahsyatan seseorang…

syah2 aja namanya juga judul…

bapak lo tae

bocah ra sopan

segeralah meminta maaf dan bertobat … betapa pedihnya kalimat itu… jika tiba tiba mulut anda bau busuk bertobatlah dengan sebaik baiknya taubat.

Dasyat…? dari mana penilaian sehebat itu pada sesama ciptaan ALLAH…, itu namanya syirik non….., seharusnya anda lebih mengkaji Alquran dan tafsirnya, jadi bisa membandingkan pengobatan islam yang di ridoi, dan pengobatan yang tidak, kalau kita jeli apa yang anda tulis diatas apa kesannya p’ustad lebih mementingkan orang beduit dengan melegalkan ayat-ayat al-quran sebagai barang dagangan…..

seharusnya anda menbaca opini public yang NB nya mengerti bagaimana seharusnya pengobatan itu di lakukan sesuai kaidah islam pada jaman rasullulah.

tidak ada pengobatan yang harus menyakiti makluk lain untuk kesembuhan,tidak ada kesembuhan yang di ridoi Allah SWT, dengan ketaqwaan kita.

lepas dari itu kita serahkan ke pribadi masing-2.. tentang kehalalan pengobatan beliu itu.

jgn su,udzhon dulu, cara ustad hariono ini termasuk syiar islam,, inilah hazanah kekayaan dalam islam,,
pesanku
jgnlah kaku memahami islam,,,

saya setuju dengan fatah dan java jev.

untuk yang bernama ‘shalat’. lebih dewasalah dalam bertutur.

zaman skrng kebebasan orang ngomong sdh keblinger ngomong g dipikir pke otak dulu asal nggedabrus aja, yg jelas ustad haryono sdh bnyak membantu orang yg g mampu/miskin yg berharap kesembuhan atas berbagai macam penyakit bukan buat anda2 yg selalu berkomentar negative tanpa memberikan solusi………

Assalamualaikum wr.wb.

Memang benar hanya Allah yang memberikan kesembuhan dan beliau adalah salah satu sarana kesembuhan itu..
namun jika kita meyakini bahwa beliau yang menyembuhkan baru itu syirik,,…
Semoga kita tergolong orang2 yang jauh dari kesyirikan,,amin..

Wassalamualaikum.wr.wb

Sy mau mencoba metode pengobatan beliau, tp beliau’y msh di luar kota..
kapan dooNk p’ ustad’y pLng…?

sepupu saya punya pengalaman amat mengecewakan dengan TIM mereka, ( saya tidak bermaksud menjelekan siapapun) termasuk haryono, coba2 antri berobat, sekali berobat 250 rb net, untuk segelas air, dan sebotol kecil minyak, mereka juga menawarkan jalur khusus, yaitu paket 6 sampai 7 juta, kemungkinan besar untuk beli hewan trus katanya penyakit bisa di pindahkan ke hewan tersebut, bagaimana buat orang miskin yg mau berobat? yang membuat kecewa adalah :

1. mereka mengedepankan OMSED/ materi/ penghasilan dari pada menolong sesama, padahal yang di gunakan juga ilmu allah, entah ini salah si haryono yang salah atau kaki tangannya.

2. Obat yang aneh, kenapa saya bilang aneh? masa iya semua penyakit di obati dengan obat yang sama, air putih plus minyak, sakit apapun, diabetes, pake itu juga, asam urat pake itu juga, kan sangat aneh, sekali di cobain, sakit nggak sembuh2 malah tumbuh koreng2 pada tempat yang di olesi, ini memperlihatkan dia bukan seorang ahli ketabib pan

3. pak haryono, maaf blm pantas di panggil ustazt, krn dia bukan ahli agama / Ulama, dia hanya seorang ahli kebatinan itupun katanya.

maaf kan saya sekali lagi saya tak bermaksud menjelekan siapaun, hanya berbagi informasi, mengenai siapapun yang mau berobat ya silakan saja nyobain.

Pesan saya jgn pernah tertipu dengan kehebatan mahluk, karena bisa jadi semuanya adalah ISTIDRAD.

setahu saya beliau itu paranormal komersil sering ngiklan di tabloid supranatural kok tiba2 jd ustadz yah?

itu…setahu sampean aja kan …. makanya cari tahu lewat para ulama kyai dan yang lainnya jangan hanya cuma setahu saya …setahu saya… saja gan !!! cupu bangeut.

Bener banget gan, kan ada tuh ayatnya “…Dan tanyakanlah kepada ahli zikr (orang berilmu) jika kamu tidak mengetahuinya” (An nahl : 43). kira2 gmn ya pendapat para jumhur ulama mengenai mslh sprti ini? ini ada sebagian ane copy dari tepat lain. sebagian aja, kl semuanya nt kepenuhan.

Buya Amri Mansyur menegaskan: tidak ada zikir yang namanya alternatif sesuai keputusan MUI Sumbar pada tanggal 21 November di Lubuk Sikaping
“Keputusan itu jelas, tidak ada zikir alternatif dalam Islam, yang ada rukiyah,”
“Masyarakat jangan dibodoh-bodohi, pulang dari berobat habis uang Rp 6 juta lebih, pengobatan dalam Islam itu ada, tidak seperti ini,”

Ustadz Arifin Ilham :Waspadailah pengobatan Sihir bekerjasama dengan jin & tipudaya (QS72:6).Dengan ciri:
1.Sering mendemontrasikan kedikjayaannya
2.Kadang Lebih dulu tahu nama,masalah untuk mengikat pasiennya
3.Memindahkan penyakit ke telur & hewan
4.Minta syarat yang aneh-aneh (puasa mutih, merapal wirid/hizib ribuan kali dengan bilangan tertentu ga boleh lebih/kurang)
5.Memberi zimat
6.Bersembunyi dibalik kata,”Hanya Allah penolong”, jubah majlis zikir.
7.Ujung-ujungnya minta mahar.
Juga jangan terkecoh dengan sebutan/mengaku “wali”,walaupun sakti,tubuhnya kebal,tahan api,bisa terbang,memindahkan penyakit kehewan,jubahnya tebal dsb.
Kalau dia tidak sesuai Syariat ALLAH maka apapun dia bukan wali,seperti tidak sholat,memegang bukan muhrimnya,merokoknya kuat,minta duit/aneh-aneh atas jasanya dsb.
“Ketahuilah,Ssungguhnya wali ALLAH adalah hamba ALLAH yang sungguh-sungguh beriman & taat pd ALLAH,ALLAH gembirakan mereka dunia akhirat.(QS10:62)

Ketua Dewan Hisbah, K.H. Akhyar Syuhada dan sejumlah pakar yang membahas persoalan tersebut yakni Dr. H.M. Abdurrahman, M.A (Sekretaris Dewan Hisbah), Drs. K.H. Shiddiq Amien, M.B.A., Drs. K.H. Uus M. Ruhiat, K.H. Usman Shalehuddin, dll.
Sidang Dewan Hisbah VII Persis mengeluarkan fatwa yang diantaranya, menyatakan cara penyembuhan dengan memindahkan penyakit kepada binatang atau makhluk lain adalah mustahil dan yang mempercayainya adalah syirik.
Larangan tersebut juga berdasarkan hadits-hadits Nabi. Salah satunya, menyebutkan, “Janganlah kalian menjadikan makhluk yang bernyawa sebagai sasaran.” (HR Muslim no 1957). Imam Nawawi menegaskan, “Larangan dalam hadits ini sampai tingkatan haram. Untuk itulah Nabi SAW dalam riwayat Ibnu Umar bersabda, “Allah melaknat orang yang melakukan ini, karena ini adalah penyiksaan terhadap binatang.” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim 13/108).

Salah seorang dai muda asal Kendal, Zulfikar Al Fayeth (23), mengatakan, bahwa penyembuhan penyakit dengan cara mentransfer ke hewan hukumnya bisa diharamkan. Pernyataan haram itu, menurut alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jatim ini, bahwa seseorang yang mengaku ahli mengobati dengan cara memindah penyakit dari diri orang ke binatang itu suatu kebohongan belaka.
“Dari ajaran Islam saya yakin itu tidak ada dalilnya. Ajarannya pun suatu hal yang tidak mungkin. Karena apa, hewan yang kabarnya dibuang ke kambing itu sangat-sangat tahayul. Hewan itu sama-sama ciptaan Allah. Terus kalau ada orang sakit lalu penyakitnya dipindah ke kambing, dan kambingnya dibunuh itu kan sama-sama berbuat dosa. Lha dosa inilah yang patut diharamkan. Haram perbuatannya,”
Dikatakan Zulfikar, selama ia belajar hukum Islam di Pondok Modern yang cukup terkenal tersebut, ajaran penyembuhan dengan cara transfer penyakit ke hewan tidak pernah ada. Apalagi dalil-dalilnya.

tuh, panjang-kan? padahal cuma beberapa.

Mohon maaf, setahu saya ilmu yang diwariskan dari masa kejayaan Islam dahulu adalah Kedokteran modern,

mungkin sedikit dari kita yang mengenal nama Ibnu Sina, dengan kitab Al Qanun Fi Al Tiib yang ditulis sepanjang hidupnya

awalnya ketika orang eropa barat berhasil mendapatkan kitab ini, mereka menyangka ini adalah buku sihir berisi mantera yang bisa menyembuhkan segala penyakit,

akan tetapi setelah diterjemahkan ternyata ini adalah cikal bakal text book kedokteran modern, ya akhirnya Ibnu Sina atau Avecina dinobatkan sebagai dokter pertama di dunia,

Ibnu sina membangun dasar-dasar sistem pengobatan modern berbasis metode ilmiah yang berakar pada ayat Al Qur’an yang menyebutkan “setiap penyakit ada obatnya”

itu adalah :
– farmakologi dan biokimia
– tempat pendidikan
– sarana pelayanan masyarakat
– lembaga riset penyakit
dll

yang semuanya itu sudah melembaga secara sistematis

murid-muridnya cukup banyak ada puluhan dokter muslim antara lain Al Zahrawi pelopor ilmu bedah

kemudian ilmu kedokteran modern berkembang pesat di barat berkat perkembangan teknologi di sana

jadi kalau ada yang mengatakan tabib, herbal, bekam dlsb adalah pengobatan yang Islami itu salah besar,

kedokteran modern adalah pengobatan yang paling Islami melihat sejarah asalnya

Semua hanya titipan bro ustad juga manusia jangan menghakimi ngaca baru kita protes bro ,gan, wkkkkkk
Wassalm wr wb

bener bos… yang suka menghakimi orang copo tuh dasar copo…

sebagai mahluk allah semua kita adalah sama,sama2 sempurna tak ada yang membedakan kita dimata sang kholik,namum yang membedakan kita adalah ketaqwaan kita pada allah,ada diantara kita yang mengaku islam namun tidak bertaqwa,jangankan taqwa yang wajib dalam agama islam ajah nggak pernah dikerjaain,orang seperti ini jelas berbeda dengan ustadz H.haryono beliau selain taat kepada allah juga mengamalkan ajaran islam karna dari kecil beliau dididik dalam pondasi islam yang kokoh,wajar saja jika sang kholik memberi keistimewaan yaitu doanya makbul dan diijabah oleh allah swt,namun terkadang orang yang meminta bantuan doa dari pak ustad malah orang yang jauh dari agama wajar saja doa pak ustad tidak dikabulkan untuk anda yang jauh dari allah,karna semuanya atas kebesaran allah swt,pak ustad hanya media yang berikan kelebihan oleh allah swt karna ketaatan beliau sehingga doanya untuk kita yang minta didoakan diijabah oleh allah swt,jadi buat anda semua yang telah mencoba minta didoakan oleh pak ustad namun belum diberi kesembuhan/dikabulkan oleh allah swt coba koreksi diri renungkan seberapa dekat anda dengan sang kholik yang menciptakan anda,yang memberi penyakit kepada anda,yang memberi kesehatan kepada anda,yang memberi rezeki kepada anda dan keluarga juga yang memberi kesusahan kepada anda agar anda kembali pada jalan yang diridoinya jadikan ini sebagai teguran/ujian allah swt kepada kita,mulai dari kita sendiri

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa’at bagi orang-orang yang beriman.”
(Al Qur’an Az Zariat 55)

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”
(Al Qur’an 002:159)

“F A K T A”

SIAPAPUN PRESIDEN DAN WAKILNYA – PANCASILA IDEOLOGINYA
APAPUN AGAMA PRESIDEN DAN WAKILYNA – KUHP HUKUM-HUKUMNYA

ISLAM DAN BERIMANKAH KITA DI HADAPAN ALLAH SWT?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

Siapakah yang dinyatakan oleh Allah Swt orang-orang yang beriman, yang mereka itu diseru untuk mematuhi Allah dan rasul-Nya secara kaffah?

– Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya; kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar beriman. (Q. Al Hujurat 15)

Dan siapakah pula yang dinyatakan oleh Allah Swt orang-orang yang kafir?

– Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Q. Al Baqarah 6)
– Hai orang-orang yang beriman, ber-Dinnul Islam-lah kamu secara kaffah (secara keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari Dinnul Islam) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q. Al Baqarah 208-209)

– Pada hari ini, telah Aku sempurnakan Agamamu (Pedoman Hidup dan Kehidupanmu) untukmu. Telah Aku cukupkan nikmat-nikmat-Ku untukmu. Dan telah Aku ridhai (Aku setujui dan Aku restui) Islam sebagai Pedoman Hidup dan Kehidupanmu. (Q. Al Maidah 3)

– Siapa saja yang mencari (apalagi yang memakai) pedoman hidup dan kehidupan selain Dinnul Islam, maka tidaklah akan diterima (tidak dinilai ibadah) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (Q. Ali Imran 85)

Bagi seluruh umat manusia, tidak terkecuali bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri mereka Islam dan beriman, tentu mengimani Kebenaran Ketetapan Allah Swt yang tersebut di atas. Jika tidak, tentu mereka bukan orang-orang yang beriman.

Intinya adalah, tidak ada agama atau pedoman hidup dan kehidupan yang lain bagi mereka, selain Dinnul Islam dan Nabi Muhammad Rasulullah Saw adalah panutan, contoh dan tauladan bagi mereka di dalam menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka, baik di kala mereka hidup sendiri-sendiri berpribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.

Berdinnul Islam secara kaffah dengan mematuhi segala perintah adalah Perintah Allah Swt yang wajib dipatuhi oleh seluruh umat Islam yang beriman, sebagaimana realisasinya yang benar telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah Saw pada masanya.

Rasulullah Saw berpribadi, Rasulullah Saw berkeluarga, Rasulullah Saw bermasyarakat, Rasulullah Saw berbangsa, dan Rasulullah Saw bernegara. Bahkan, Beliau adalah kepala negaranya. Semua aspek hidup dan kehidupan Beliau berserta umat Islam yang beriman, begitu juga yang belum beriman yang berada di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah pada saat itu, ditata dan diatur berazastunggalkan Dinnul Islam seutuhnya atau yang lazim disebut dengan “secara kaffah”.

Nabi Muhammad Rasulullah Saw tidak pernah mengajak bangsa Arab, baik yang kafir maupun yang beriman, dengan seruan Beliau yang seperti ini, misalnya: “Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Demi persatuan dan kesatuan bangsa Arab, marilah sama-sama kita rekayasa suatu ideologi yang baru, selain Dinnul Islam, kemudian kita lengkapi ideologi tersebut dengan hukum-hukum dan undang-undang serta peraturan-peraturan yang kita butuhkan. Kemudian, kita jadikan dan kita pergunakan ideologi kita tersebut berserta hukum-hukumnya sebagai satu-satunya azas pedoman hidup dan kehidupan kita berbangsa dan bernegara, baik bagi yang beriman maupun yang kafir, agar kita semua dapat selamat dan sejahtera di dunia dan akhirat”.

Pernahkah Rasulullah Saw mencontohkan ber-Dinnul Islam seperti misal ajakan Beliau yang tersebut di atas?

Bukankah misal ajakan Rasulullah Saw itu seperti kita beragama, berbangsa dan bernegara di Indonesia?

Kalaulah kita, seluruh bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita islam dan beriman, dan kita beriman sesuai dengan Ketetapan Allah Swt dan sesuai pula dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, tentu kita tidak akan pernah berideologi yang lain, selain Dinnul Islam, Pancasila misalnya, di dalam kita menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan kita, baik di kala kita beragama, berbangsa maupun bernegara. Seluruh aktifitas hidup dan kehidupan kita, bahkan mati kita pun hingga cara penguburan mayat kita haruslah berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Itulah Ketetapan Allah Swt bagi seluruh manusia yang mau digolongkan sebagai orang-orang yang beriman, yang imbalannya, adalah Jannah. Beriman dulu yang benar sesuai dengan Ajaran-Nya, barulah kemudian beramal saleh, yang harus juga sesuai dengan Bimbingan Allah Swt dan contoh serta tauladan yang telah diberikan oleh Rasulullah Saw. Maka barulah hidup dan kehidupan kita bernilai ibadah di sisi-Nya. Sebagaimana KetetapanNya atas penciptaan diri manusia.

– Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku.
(Q. Az-Zaariyaat 56)

Apakah Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam memang tidak berlaku atas umat Islam Indonesia?

Ataukah kita, Umat Islam Indonesia yang jumlahnya mayoritas di Indonesia ini, telah mendapatkan dispensasi atau keringanan dari Allah Swt untuk tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam tetapi kita masih dianggap beriman oleh Allah Swt di hadapan-Nya?

Ataukah kita, umat islam Indonesia, yang tidak mau ber-Syariat Islam karena kita merasa berat mematuhinya, walaupun itu untuk kebaikan kita? Dan kalaupun kita mau ber-Syariat Islam, bagaimana mungkin kita dapat melaksanakannya karena kita masih tetap ber-Pancasila? Bukankah Pancasila juga mempunyai hukum-hukumnya sendiri yang harus dipatuhi oleh kita-kita yang ber-Pancasila? Sementara Allah Swt, yang kita imani dengan Dinnul Islam-Nya, juga mewajibkan kita, Umat Islam Indonesia, berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum-Nya atau Syariat Islam. Bahkan, Dia mengkafirkan siapa saja manusianya yang tidak mau, dan juga yang menolak atau tidak setuju atas pelaksanaan Syariat Islam.

Bagaimanakah kita berpedoman di dalam menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan kita sebagai orang-orang yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman di dalam berbangsa dan bernegara?

Siapa yang harus kita patuhi? Tuhan kita, Allah Swt, dengan Syariat Islam-Nya, ataukah Pancasila kita Nan Sakti dengan hukum-hukum thaghutnya?

Bukankah ini artinya kita berdualisme dalam berpedoman, alias beragama “suka-suka”? Kita beragama sesuai dengan selera kita. Mana yang cocok dengan selera kita, kita patuhi. Dan mana yang tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu kita, kita ingkari. Kita beriman akan sebagian isi Al Qur’an dan kufur akan sebagian yang lainnya. Seperti inikah Rasulullah Saw mengajarkan dan mencontohkan kepada kita ber-Dinnul Islam? Koq kita tidak bermalu mengklaim diri kita sebagai umat Beliau?

Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam tidak berlaku di Negara Republik Indonesia, karena NKRI bukanlah Negara Islam. Padahal, kabarnya, mayoritas penduduknya beragama Islam (?). Apakah ada Allah Swt memerintahkan dan meridhoi kita, seluruh Umat Islam Indonesia, untuk mendirikan suatu negara yang berideologikan ideolgi manusia dan berhukum serta berhakim kepada hukum-hukum buatan manusia alias hukum-hukum thaghut?
Sewaktu berjuang merebut kemerdekaan kita berteriak, “Allahu Akbar!” Tetapi, setelah merdeka, di mana kita letakan Ideologi dan Hukum-Hukum Allah? Koq malahan ideologi manusia dan hukum-hukum thaghutnya yang kita jadikan pedoman hidup dan kehidupan kita berbangsa dan bernegara? Dengan cara seperti inikah kita bersyukur kepada Allah Swt?

Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

Ini adalah FAKTA cara kita beragama. Kita ber-Dinnul Islam dengan cara kita, berdualisme dalam berpedoman, bukan dengan cara Rasulullah Saw yang hanya ber-Dinnul Islam secara kaffah. Beliau tidak berideologikan yang lain, selain Dinnul Islam, dan begitu juga para sahabat serta umat Islam yang beriman lainnya pada saat itu.

Dan yang sangat naïfnya bagi kita adalah, kita selalu berdo’a memohon dan mengharapkan syafa’at beliau di kemudian hari. Tetapi ironinya adalah, disuruh beriman sebagaimana Rasulullah Saw beriman sajapun kita tidak mau. Koq, bisa-bisanya kita mengharapkan syafa’at beliau dan menginginkan Surga Allah?

Oh, alangkah rancunya kita ber-Dinnul Islam karena kita berdualisme dalam berpedoman. Kita buat tandingan bagi Ideologi Allah Swt, yaitu Ideologi Panca Sila. Dan kita anugerahkan Pancasila kita itu dengan ungkapan yang hebat, yaitu “Nan Sakti” atau Yang Sakti, walaupun kita tahu Pancasila kita Nan Sakti itu tidak bisa menciptakan apa-apa, walau sehelai rambutpun, karena memang Pancasila itu bukan apa-apa, kecuali ideologi manusia yang membawa pengikutnya ke jurang neraka.

Tidakkah cukup Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) menjadi pedoman hidup dan kehidupan bagi orang-orang yang beriman?

Ini adalah suatu perbuatan syirik yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah Swt, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali kita bertaubat nasuha dengan meninggalkan Pancasila untuk selama-lamanya, dan kembali ke Dinnul Islam secara kaffah.

Apakah orang-orang yang beriman seperti kita-kita ini yang dimaksud oleh Allah Swt sebagai pewaris surga? Surga itu milik siapa? Milik Allah Swt, atau milik Pancasila kita Nan Sakti? Atau memang ada Pancasila kita Nan Sakti memiliki Surga sehingga kita mau berhukum dan berhakim kepadanya? Ataukah kita yang memang tidak mempergunakan akal sehat kita? Tetapi yang jelas, kita mendahului hawa nafsu kita yang tidak terbimbing oleh Bimbingan Allah, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sehingga kita tidak saja beragama suka-suka, tetapi ternyata, kita juga berbangsa dan bernegara sesuka-suka kita. Ini adalah FAKTA yang ada di depan mata kita. Maukah kita kafir selamanya sampai ajal tiba menjemput kita?

– Menetapkan Hukum itu hanyalah Hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi Keputusan yang paling baik. (Q. Al An’am 57)

– Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Namun (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Q. Al Ma’idah 50)

– Siapa saja yang kafir sesudah beriman (karena tidak mau berhukum kepada Hukum-Hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (Q. Al Ma’idah 5)

– Siapa saja yang memutuskan (suatu perkara) tidak menurut apa yang diturunkan Allah, berarti mereka adalah orang-orang kafir. (Q. Al Ma’idah 44)

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

Orang-orang kafir atau masyarakat kafir, bangsa-bangsa kafir, negara-negara kafir, pemerintahan-pemerintahan kafir dan pemimpin-pemimpin kafir di seluruh penjuru bumi Allah ini tentu mereka semuanya tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam karena mereka memang kafir atau tidak beriman kepada Dinnul Islam. Mereka berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum thaghut, yaitu hukum-hukum yang dibuat oleh mereka sendiri, sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, yang mereka anggap benar dan adil. Mereka tidak diperintahkan oleh Allah Swt untuk menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka dengan berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam karena mereka memang tidak beriman kepada Dinnul Islam. Dan bagi mereka, Allah Swt telah menetapkan Ketetapan-Nya, yaitu Jahannam tempat kembali mereka. Itulah seburuk-buruknya tempat kembali.

Hanya orang-orang yang beriman atau masyarakat yang beriman, bangsa-bangsa yang beriman, negara-negara yang beriman dan para pemimpin yang beriman yang tidak berideologikan yang lain, selain Dinnul Islam, yang mau dengan ikhlas karena iman, menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka dengan berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Dan ber-Dinnul Islam secara kaffah dengan mematuhi segala Perintah, termasuk berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan di suatu Negara atau Pemerintahan yang berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yaitu yang lazim disebut dengan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Daulah Khilafah Islamiyah tersebut tidaklah mungkin terbentuk dengan sendirinya atau orang-orang kafir yang mendirikannya kemudian dipersembahkan kepada Umat Islam Indonesia untuk mengelolanya. Ini adalah suatu hal yang mustahil. Tetapi sayang, sedikit sekali di antara kita yang memikirkannya. Padahal, Allah Swt telah mengisyaratkan dan Rasulullah telah mencontohkan kepada orang-orang yang beriman untuk memiliki suatu wadah pemerintahan yang berazas-tunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

– Wahai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q. An Nisa’ 59)

Bahkan di dalam tatanan Pemerintahan Islam sekalipun di mana ada orang-orang kafir atau non muslim yang di lindungi oleh Pemerintah atau Negara Islam, Allah Swt telah memperingatkan kita untuk berhati-hati di dalam memilih para pemimpin, jangan sampai Pemerintahan Islam tercemar dengan unsur-unsur kafirun dan munafikun.

– Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu jadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Siapa saja di antara kamu memilih mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (Q. Al Ma-idah 51)

– Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Siapa saja yang berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembalimu. (Q Ali Imran 28)

– Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka memilih kekafiran daripada keimanan. Siapa saja di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q. At-Taubah 23)

Akankah kita beriman di kala kita berbangsa dan bernegara sesuai dengan Petunjuk dan Ketetapan Allah Swt seperti apa yang disampaikan di atas agar kita tidak tergolong orang-orang yang merugi di kemudian hari, ataukah kita harus selamanya beragama seperti nenek moyang kita beragama walaupun mereka tidak berada di atas Kebenaran Illahi?

Oleh sebab itu, marilah kita semua, Bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman, bertaubat nasuha dengan meninggalkan semua ideologi yang bukan Ideologi Allah, Pancasila misalnya, dan kembali ke jalan yang benar, yaitu Ideologi Allah – Dinnul Islam – Al Qur’an dan Sunnah Rasul agar kita semua dapat selamat di dunia dan akhirat.

– Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (menjadikan kamu kembali kafir), lalu jadilah kamu orang-orang yang merugi. (Q. Ali Imaran 149)

– Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (Q. Ali Imran 32)

– Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. (Q. Al Qasas 85)

Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

Sebagai Bangsa Indonesia yang telah bersyahadat menyatakan diri kita Islam dan beriman, maka haruslah kita sadari dan kita insyafi bahwasanya:

1. Pancasila bukanlah Agama Islam. Bahkan, bukan pula agama Bangsa Indonesia. Dan Agama Islam tentu bukan pula Pancasila karena Pancasila memang bukan Agama. Maka benarlah pernyataan para pancasilaist, “Pancasila bukan agama!”.

2. Pancasila adalah ideologi manusia, sedangkan Dinnul Islam adalah Ideologi Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah Swt, Tuhannya orang Islam yang benar-benar beriman, yang beriman sesuai dengan Petunjuk dan Ketetapan-Nya.

3. Ber-Pancasila bukanlah berarti ber-Dinnul Islam ataupun beragama yang lain karena tidak ada satupun agama yang dianut oleh bangsa Indonesia yang berakidahkan Pancasila. Berdinnul islam bukanlah berarti berpancasila karena memang tidak ada sangkut pautnya diantara Dinnul Islam dengan Pancasila. Sungguh sangat nyata perbedaannya. Bagaikan siang dengan malam. Yang satu adalah Ideologi Allah Swt, Yang Haq, dan yang lain adalah ideologi manusia atau Yang Bathil. Al Qur’an adalah pembeda diantara yang Haq dan yang Bathil.

4. Berpancasila berarti harus berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Pancasila, yaitu hukum-hukum yang dibuat oleh manusia. Diberlakukan atas seluruh bangsa Indonesia. Suka atau tidak suka, wajib dipatuhi oleh seluruh warganegara Republik Indonesia yang berazastunggalkan Pancasila. Kalau tidak dipatuhi, tentu ada sanksi atau hukumannya, baik pidana maupun perdata.

5. Beragama Islam berarti harus pula berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Islam atau Syariat Islam, yaitu Hukum-Hukum yang Diciptakan dan Diwajibkan oleh Allah Swt atas seluruh umat manusia yang telah bersyahadat menyatakan diri mereka Islam dan beriman agar dapat diakui oleh Allah Swt, sesuai dengan Ketetapan-Nya, sebagai orang Islam yang benar-benar beriman. Dengan kata lain, bagi manusia yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, dengan suka rela ataupun terpaksa, mereka harus berhukum dan berhakim kepada Hukum-Hukum Allah, karena kalau tidak, berarti mereka bukanlah orang-orang yang beriman. Dan fakta membuktikan, memang orang-orang yang tidak beriman alias orang-orng kafir yang tidak berhukum dan berhakim kepada Hukum Hukum Allah atau Syariat Islam di dalam mereka menata dan mengatur semua aspek hidup dan kehidupan mereka di dunia ini.

6. Allah Swt mengkafirkan siapa saja manusianya yang tidak mau beriman kepada Dinnul Islam, dan yang memutuskan suatu perkara tidak menurut apa yang telah diturunkan-Nya. Dia juga menjadikan kembali kafir di hadapan-Nya, siapa saja manusianya yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, tetapi tidak mau menerima atau menolak Hukum-Hukum Allah atau Syariat Islam diberlakukan atas dirinya, atas keluarganya, atas masyarakatnya, atas bangsanya dan atas negaranya. Maka hapuslah amalannya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.

7. Sesungguhnya Allah Swt telah memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihannya, di antara keimanan dan kekafiran, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari seperti apa yang telah menjadi Ketetapan-Nya berikut ini.

– Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka siapa saja yang ingin (beriman) silahkan ia beriman dan siapa saja yang ingin (kafir) silahkan ia kafir. (Q. Al Kahf 29)

8. Dan apabila kita mengikuti dan mematuhi dengan senang hati alias ridho kepada para pemimpin dan pembesar negeri yang kafir, yang memimpin tidak berazastunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, maka kita akan menerima balasan seperti apa yang telah menjadi Ketetapan Allah Swt berikut ini.

– Tidakkah kamu perhatikan orang-orang (para pemimpin) yang telah menukar nikmat Allah (Bimbingan Allah) dengan kekafiran (yang bukan Bimbingan Allah) dan menjatuhkan pengikutnya (rakyatnya) ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman.
(Q. Ibrahim 28 – 29)

– Orang-orang (para pemimpin) kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah (tandingan bagi Ideologi Allah) supaya mereka menyesatkan (rakyatnya) dari Ideologi-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah kamu karena sesungguhnya tempat kembalimu adalah neraka.” (Q. Ibrahim 30)

– Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Tetapi mereka masih mau berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya. ( Q. An Nisa’ 60)

– Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati)mu.
(Q. An Nisa’ 61)

– Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Q. An Nisa’ 65)

– Apakah kamu beriman (mendengar dan mematuhi) kepada sebahagian Al Kitab (Bimbingan Allah) dan kafir (mendengar dan mengangkangi) terhadap sebahagian yang lain? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. (Q. Al Baqarah 85)

– Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir), mereka itulah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya (dedongkot kafir). Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir seperti itu siksaan yang menghinakan. (Q. An Nisa’ 150-151)

– Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang dzalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. (Q. Al An’am 44 – 45)
– Siapa saja yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
(Q. An Nahl 106-107)

– Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukanlah orang-orang yang beriman.
(Q. Al Baqarah 8)

– Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah (persatuan dan kesatuan) di antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).
(Q. At Taubah 107)

– Jangalah engkau melaksanakan sholat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih (akidahnya).
(Q. At Taubah 108)

– Demi masa.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati untuk menta’ati kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Q. Al ‘Asr 1-3)

– Dan ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
(Q. Ali Imran 132)

Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

Jadi sudah jelaslah bagi kita, seluruh Umat Islam Indonesia, bahwasanya kalau ada di antara kita, siapa pun dia adanya dan apa pun status sosial dan profesinya, yang telah bersyahadat menyatakan dirinya Islam dan beriman, tetapi pada kenyataannya, dengan suka rela dan senang hati mengambil dan menjadikan Ideologi Pancasila berserta undang-undang dan hukum-hukumnya sebagai pedoman hidup dan kehidupannya, baik untuk dia berpribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara, maka dia sesungguhnya bukanlah tergolong orang-orang yang beriman di hadapan Allah Swt.

– Katakanlah: “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.

– Berkatalah orang yang beriman,
“Wahai kaumku!
Ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.

Wahai kaumku!
Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

Siapa saja mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan siapa saja mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.

Dan wahai kaumku!
Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke neraka?

(Mengapa) kamu menyeruku agar kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang aku tidak mempunyai ilmu tentang itu, padahal aku menyerumu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun?

Sudah pasti bahwa apa yang kamu serukan aku kepadanya bukanlah suatu seruan yang berguna baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya tempat kembali kita pasti kepada Allah, dan sesungguhnya orang-orang yang melampui batas, mereka itu akan menjadi penghuni neraka..

Maka kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahakn urusanku kepada Allah. Sungguh Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (Q. Al-Mu’min 38 – 44)

– Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu Ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan siapa saja mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.
(Q. Al-Ahzab 36)

– Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).

Dan ikutilah sebaik-baiknya apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”. (Q. Az-Zumar 53 – 55)

Wahai saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang seiman.

– Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al Qur’an), mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya), mereka itulah yang Aku terima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (Q. Al Baqarah 159-160)

– Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling dari padanya?
(Q. As-Sajdah 22)
PEMILU 2014 telah di depan mata
Saat yang tepat untuk kita bertaubat nasuha
Kalau kita memang masih beriman kepada-Nya
Tentu kita tidak akan dapat menyertainya, karena Allah Swt melarangnya.

Para pemimpin yang dipilih
Dan semua rakyat yang memilih
Semua mereka wajib berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum Pancasila
Itulah yang membuat kita menjadi kembali kafir di hadapan-Nya

Membersihkan qalbu setiap hari
Setelah bersih, dengan apa diisi?
Apakah diisi dengan Pancasila Nan Sakti
Ataukah diisi dengan Wahyu Illahi?

Inilah fakta hidup dan kehidupan kita
Bangsa Indonesia yang telah menyatakan diri kita Islam dan beriman
Ternyata di hadapan Allah kita belum beriman
Karena kita masih mau berideologi yang lain selain Dinnul Islam, yang membuat kita tidak berhukum dan berhakim kepada Syariat Islam

Ini hanyalah sebuah peringatan
Yang disari dari kitab suci Al Qur’an.

Mau beriman, silahkan beriman
Mau kafir, silahkan kafir
Sudah jelas mana yang haq dan mana yang bathil
Orang lain tidak menanggung dosa orang lain

Maha Suci Allah Yang Mengkafirkan manusia yang tidak mau berhukum dan berhakim kepada hukum-hukum-Nya. Dan hukum-hukum-Nya hanya dapat dilaksanakan di Pemerintahan Islam, suatu pemerintahan yang berazastunggalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Dan Pemerintahan Islam tidak akan pernah ada sampai hari kiamat kalau umat islamnya tidak pernah mau mengadakannya.

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain Dia. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya). (Q. Al A’raf 3)
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Q. Al Buruj 10)

Dan siapa saja yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal dia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya. (Q. An Nisa’ 93)

Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (Q. An Nisa’ 150-151)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q. Al Baqarah 208-209)

Apakah kamu beriman (mendengar dan mematuhi) kepada sebagian Al Kitab (Bimbingan Allah) dan kafir (mendengar dan mengangkangi) terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (Q. Al Baqarah 85)

Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari Kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa’at selain dari Allah, agar mereka bertakwa.
(Q. Al An’am 51)

ASALAMUALAIKUM’ APA ITU KAFIR? APA ITU BERIMAN? DAN APA ITU KETAQWAAN????

Assalamualaikum wr.wb

Nama saya Hariyanto Darma,saya tinggal di Jambi.
Saya menderita sakit kepala yang sudah bertahun2 tdk sembuh.
Obat-obatan dari dokter,dan tradisionil sudah saya coba,tapi tak ada hasilnya.
Pada suatu malam saya melihat televisi daerah. yaitu telivisi daerah Jambi,disitu saya melihat ada zikir dan pengobatan yang dilakukan oleh Uztad Haryono,yang pada waktu itu beliau berkunjung ke Jambi,dan beliau mengadakan pengobatan di Hotel Tepian Ratu Jambi.
Pada tgl 7 Februari 2011,saya datang berobat kpd beliau.
Kepada beliau saya ceritakan kepala saya yg sering sakit.
Dan oleh beliau diberi 2 botol air beserta minyak,yg airnya harus diminum,dan minyak dioleskan dikepala dan dada.
Dan Syukur Alhamdullilah sampai sekarang (tgl.16 Februari2011)kepala saya tidak pernah sakit lagi.
Dengan setulus hati saya mengucapkan terima kasih kpd Ustad Haryono dan Tim nya
Demikianlah sekedar pengalaman yang saya alami,semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum.wr.wb

baru seminggu aja udah sugesti sembuh.. jangan2 sekarang malah udah mampus ni orang gara2 penyakitnya.

assalamu’alaikum
islam itu rahmatan lil’alamiin,, knp seorang ustad yg bisa menyembuhkan lewat dzikir dan air dengan izin Alloh bisa sembuh ,, kog diharamkan, kog disebut sesat,, gampangnya lidah kita menuduh,, apakah kita lebih baik dari dia,, fahami islam jgn kaku,, dalam setiap dzikir, atau ayat2 Al qur’an itu mengandung obat,, ucapan bismillah dari orang yg sholih itu lbh bermanfaat dr bismillah nya orang2 awam seperti kita,, trimakasih wasalamu’alaikum

ustad apa saya bisa minta no hp nya ustad…soalnya saya ada yang mau saya tanyakan langsung kepada ustad mengenai penyakit yang saya derita

hari gini kalo nanya2 mbayar mas…

manjur buat yang bayar mahal….:)
duh kasihan ya, melihat orang-orang yg tdk bisa membedakan, mana ustad mana dukun …:(

::AlhamduL!llah Berkat Allah SWT lewat Ust.Haryono
Ibu saya semBuh dar! pnyak!t strok”a

Asalamualaikum pak ustad sy mau nanya gimana ya klo mau ketemu dgn pak ustad soalnya sy mintak tlg banget sy ada ketumbuhan d payudara sblah kiri. Udah brp thn tp sy takut mao berobat ama doktor takut d operasi lagi 1 sebentar lg sy mau nikah. Mintak jasa baik pak ustad la gimana. Makasi.

yg menyembuhkan penyakit dlm diri kita smuanya allah
dan ustad haryono perantaranya. krn doa org2 yg brtakwa cepat di jabah allah.

ADA YG TAU CRA NGUBUNGIN USTAD HARYONO NGA?????????

TOLONG BILANG KREDIT MOBIL CAMRY NYA NUNGGAK 3 BLN

KLO NGA MAMPU KREDIT BALIKIN AJA TUCH MOBIL CAMRY KE LEASING………………………….

Sebaiknya tempatkan masalah sesuai porsinya. Adalah juga berlebihan bila kita menyudutkan ustadz haryono. Bisa jadi memang dia punya keahlian khusus pengobatan seperti layaknya Dokter. Juga berlebihan bila mempercayainya bisa memindahkan penyakit ke hewan.
Juga berlebihan bila kalau pengobatan Ustadz Berbentuk Syrik ( Saya yakin dia juga takut masuk neraka ). Ke dokter juga bisa syrik Lo kalau kita juga meyakini Dokter itulah yang menyembuhkan kita. Juga syrik kalo meyakini ” Untung saya makan bodrex , kalo enggak mati gua semalem….”. Makan nasi juga bisa syrik, kalo meyakini “untung gua makan kalo enggak lapar gua…..Padahal Allah lah yang menyembuhkan, Allah juga yang mengenyangkan bukan nasi dll.
Jadi sah sah saja berikhtiar berobat ke ustadz Haryono layaknya ke dokter Fulan dll. Semua itu sebatas Ikhtiar, hakekat penyembuhannnya Allah swt.
Apa segala yang berbau medis itu ada penjelasan logisnya ? Kemotrapi…coba jelaskan logisnya…banyak yang mati cepat justru setelah di kemo. kemo itu khan melemahkan system pertahanan tubuh walaupun katanya untuk membasmi kanker, apa dia pilih-pilih mana sel sehat atau sakit atau sel kanker. semua dibantai habis sama dia. ayo…dimana penjelasan logisnya. txs.

kata “Dukun” sering digunakan secara salah untuk membrangus orang-orang yang berbakat dalam ilmu pengobatan, baik itu dokter ,lebih lebih yang dinamakan ustadz yang memang rentan dengan celaan itu.

Ass wr.wb salam kenal untuk semua Siapa ya yang mengerti mslh kejiwaan bantu respon dong di usaha.wahyu@yahoo.co.id karna saudara saya sejak lulus sma mengalami gangguan jiwa dan sudah berobat kemana mana tak kunjung sembuh mohon klo ada yg punya info bisa share ke email saya .terima kasih sebelumnya…

ustad haryono menipu banyak tv. beliau hutang di bbrp TV Nasional yg menyiarkan programnya dikalau dikumpulkan milyaran rupiah dari bbrp tv Nasional yg tdk dia bayar, belum lagi tv2 lokal. dasar bajingan tuch org

subhannalloh……ayo goleki salah e awak e dewe, ojo nyalahke wong liyo…

Ass.kl menurut sy sah sah sj kl penyakit d transfer k binatang.dan kl memang penyakitnya sembuh,alhamdulillah.krn d bantu zikir jg. yg pentingkan judulnya sembuh dr penyakit yg kt derita.amin

ass..wr wb..saya sangat senang dgn komentar@jaafar dahlan,itulah komen yg bervitamin..he.he

Taubat lah engkau manusia..

dukun palsu berkedok AGAMA

dzikir adalah untuk meengingat alloh kalo pengobatan musti ke dokter,ini yg betul…

yg penting ttap pd jalan allah…

dzikir untuk mengingat alloh,ustad adl guru yg mengajar agama islam,pengobatan merupakan keahlian seorang dokter dan tukang jamu…

apakh bnar tgl 2 sptmber besok.. Akn d adkn dzikir akbar ustd haryono d istiqlal…

Mhon informasinya…

sebaik2 manusia yg diberikan kelebihan oleh Allah utk men-syiarkan ilmu pengetahuan, mengobati, dll pastinya tidak akan riya, komersil, dan kesohor. Jadi, jika ingin bertemu dgn “ustadz/kyai” sesungguhnya, tdk akan dpt dilihat di layar kaca krn orang2 spt itu biasanya malah “ngumpet”, nasihat2nya sungguh arif, dan bijak dalam memberikan solusi. Saya sudah bertemu dgn orang2 spt itu. Mereka tdk mau terlihat oleh umum, sampai kita sendiri yg menemukannya.

saya setuju dengan argumen saudara namun kehadiran ustad/kyai yang ada di layar kaca itu juga kehendak dari ALLOH seperti dalam surat yassin kun fayakun , kalau sudah ALLOH yang menghendaki tidak ada satu pun makhluk yang dapat menghalanginya.

ust haryono itu sma dg dokter bkn yg menentukan kesembuhan, Yg myembuhkn itu Allah swt. jd ada yg sembuh ada yg tidak. Brobat ke dokterpun ada yg hbis puluhan juta tdk sembuh malah mati. Jd bgi yg brobat dan tdk sembuh ya jgn ngatain penipu pd dokter atau ust haryono, tp hrus berpikir bhwa Allah blm mngjinkan utk sembuh. Pake pengobatan mdel apapun termasuk ruqiyah klo allah tdk memberi kesembuhan ya gk bakal sembuh ya kan? Pake mtode ruqiyah trnyata gk smbuh masak kita mau bilang ruqiyah syar’iyah penipu?! Gak kan..!?
Dan buat ust. Haryono jgn narget ongkos terlalu besarlah masak kambing sja 7jt. Dan sy yakin para pasien yg sembuh tdk akn bohong klo mrka sembuh dg pngobatan anda pasti dia akan bilg sembuh. Gentellah dikit klo bs kmblikan uang mereka. kasian mereka sakit kok malah ditilep uangnya. Dimana hati nurani anda?

biarkan saja lah bagi orang2 yg MAMPU atau miskin yg lagi dpt cobaan cepat di beri kesembuhan oleh ALLAH lewat jalan mereka masing2 Amin…

yono..yono..pake jin arab, benar2 utusan setan

ASS.Wr.Wb…
Menarik sekali pembahasan mengenai ustadz haryono ini. mungkin saya punya sedikit pendapat mengenai ini untuk bahan kajian kita bersama.
1. menurut pendapat saya, kalo ustadz haryono bisa mengobati penyakit segala macam itu ada benarnya juga. Buktinya…banyak orang yang ingin berobat atau sudah membuktikannya bahwa memang benar ustadz haryono dapat mengobati berbagai penyakit. Ibarat hadist…derajatnya adalah mutawatir. Masalah ada juga yang tidak sembuh…itu pasti…karena ustadz haryono bukan Tuhan.
Kemudian…mengenai pemindahan penyakit ke hewan menurut saya…itu juga benar. Pernah saya menyaksikan hewan di tv yang ketika dibedah, maka entah hati atau jantung hewan tersebut menjadi hitam dan setelah dilihat ternyata orang yang sakit tersebut ketika di rongen tidak ada lagi penyakitnya.
Masalahnya sekarang….itu hanya ada satu diantara 2 kemungkinan….dibantu oleh jin atau karomah dari Allah.
Fatwa persatuan islam mengatakan bahwa memindahkan penyakit ke hewan itu haram, bahkan syirik.
menurut saya…kalo syirik…itu perlu meminta pertolongan kepada jin, bahkan…bersekutu dengan jin adalah yang lebih mendekati….karena tidak mungkin secara teori ilmiah ada pemindahan penyakit kepada yang lainnya. Oleh karena itu…menurut pendapat saya adalah sebagai beri

kebanyakan orang membaca AL-QURAN hanya untuk menunjuk orang lain……..dan mengkafirkanya…..jadi lah suri tauladan dalam agama/keluargamu saja……karena yang bisa menolong kita nantinya adalah seorang anak yang “SALEH” dan kebaikanmu di dunia……..menangislah di dunia dan jgn pernah menagisi dosa2 kita di akhirat…….( gak ada yang nolong OM n TANTE…)

adik saya gufan hr ini brobat ke ustadz haryono di bekasi,dia sering sakit kepala krna menurut tim disana syarafnya trjepit,smoga aja stlah brobat disana dan atas izin Allah adik sy dpt sembuh dan bs brsekolah lg nanti jika ada prkembangan akn sy share lg dsni..

sehat tu dri allah lo anda ikut berdzikir itu sudah benar n jo lali …. Sing ihlas … Tapi berobat ke dokter atau ramuan herbal. Doa jalan…. Berobat juga jalan …. Bukan orangnya yg hebat, tapi doa nya pd Allah, anda bisa lakukan sendiri … Gratis g’ usah bayar mahal. Mau yang sehat …..
pesen kue kering aja ke KFB harga murah mutu terjamin yg pasti bergizi dan menyehatkan hubungi hp 085735371100.

Kalo dZikir, ga usah lewat dukun haryono. Kalo dzikir langsung minta sama Allah. Kalo ke dukun haryono diminta uang 250rb sd 6jt. Jangan mau terjebak sama perbuatan syirik, dosa besar. Yg bisa menyembuhkan penyakit itu bukan dukun, tapi Konsultasi dokter dgn izin Allah. Wahai jangan percaya dengan praktek dukun apalagi menjual agama Islam

ustad foto copy……………………yang nganggap ni orang ustad orang idiot……itu dukuunnn……..ustad itu lilahitaala…..kalu bertindak tanpa pamrih

haryono utang di bank ga dibayar tuh..udah kol. 5 alias macet…kabur2 an tuh orang parahh….

untuk YANG MEMUJI dan MEMUJA si Haryono sebagai penyebar ISLAM …. kalian adalah manusia BODOH …. karena yang Haryono lakukan itu adalah PERDUKUKNAN terselubung ….. inilah bobroknya haryono ..
1, Dzikir akbar, Dzikir Penyejuk qalbu dst …. memakai pengeras suara, berbaju putih , dilakukan ditanah lapanag ( biasanya alun alun kota) .. SEMUANYA itu TIDAK ada sunnah rasulnya ….. !!!!
2. Tahukah anda profesi sebelumnya dari si Haryono ini ….? HANYA TUKANG DELMAN alias SADO didaerah Pasuruan kearah Bangil … !!
3. penyembuhan dengan memindahkan penyakit kepada binatang ….? itu PENIPUAN .. karena sesungguhnya tidak ada dalam qur’an juga tidak ada dalam sunnah rasul ….. !!!!! Coba cari ayat sbb : JANGANLAH ENGAKU mengikuti KEBANYAKAN ORANG . karena dari KEBANYAKAN orang AKAN membawa kamu kedalam KESESATAN …. artinya sebagai muslim HARUS bisa menggunakan akal sehat dan jangan ANUT GRUBYUG yang bermodal KATANYA .. KATANYA …. !!!

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dalam Sejarah islam dapat mengambil Ibrah/pelajaran bahwa :
Pada Zaman Bani Abbasiyah Islam mengalami kemaajuan dalam berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan, termasuk ilmu pengobatan / kedokteran :
1. Pengobatan modern, diantara adalah Ibnu Shina ( kitab Al Qanun Fi Al Tiib ).
2. Ali bib Rabban At Thabari ( Firdaus Bilhikmah) Tahun 850 M memuat berbagai hal bidang patologi, Farmakologi,
3. Ar-rozi, Jabir Bin hayyan, Al_kindi dan Al_farobi dan
masih banya lagi…………………..

Tapi juga muncul Karya Tokoh Islam dalam Pengobatan secara sirri/goib/rohani :
1. – Kitab Al Aufaq (Hujjatul Islam – Imam Ghozali) membahas tentang Wifiq/Rajah dan penyembuhan secara sirri.
2. Kitab Mamba’ul Hikmah ( Jaljalut Kubro dan Sughro)
dan masih banyak yang lain…………….

Ini menunjukkan bahwa Islam itu ada pengobatan yang bersifat Jasmani dan ada yang bersifat Ukhrowi karena dalam diri manusia ADA UNSUR JASMANI DAN UNSUR ROHANI.

WALLOHU A’LAM BISHOWAB

Wassalam…………….

Manusia dibekali Allah S.W.T dengan akal. kita bisa membaca seseorang dengan prilakunya. Coba perhatikan tayangan-tayangan Ust. Haryono di TV, terkesan Riya, prosesi zikir yang dihadiri ribuan umat dijadikan latar belakang promosinya.
Penyakit adalah cobaan atau bisa juga azab dari Allah S.W.T. kepada MahlukNya. Hanya kehendakNya-lah penyakit itu dapat disembuhkan sepanjang kita berikhtiar dengan jalan yang sesuai dengan syariah. Yang aneh penyakit bisa dipindah / ditransfer oleh seorang Ustad kepada mahluk lain yang tidak berdosa seperti ayam, kambing ?.
Sebaik-baiknya amaanl adalah apa yang kita lakukan sendiri, kalau ingin sembuh doa dan berzikirlah untuk diri kita sendiri, tidak berharap dari doa dan zikir orang lain.

penipu…!!! ni orang bisa bikin agama Islam jadi jelek di mata orang

Astaghfirullah…. koq sok tw bgt sehh yg jelek2in ustad haryono..

haha pada lucu semua ya hihi pada aneh hebatan juga saya saya bisa mentranfer penyakit ke kodok klo kambing kasian mahal kalo kodok kan gratis kita dzikir juga bareng bareng ko udah mahar mah suka suka aj ga usah 6 jt an seiklasnya aja sms aj dulu ke saya ga mau bohong lo saya ustad saya juga ga maupake kedok agama yang pnting saya islam dah saya ga mungkin jujur saya pake jin intinya sembuh dh ga sembuh ga jodoh ya namanya alternaif ya sms atau call di 085729955794

Assalamualaikum..awalnya saya memang terkesan dg pemberitaan ttg dzikir ust.haryono..tapi jika dipikir ulang.obat yang paling mujarab itu menurut saya adalah “keikhlasan dr setiap org yg diberi penyakit tsb.bgmn dia menerima cobaan yg diberikan Allah kepadanya.”pasrah dan berserah diri kpd sang Kholik yaitu Allah SWT.
jika dipikir,Allah tidak pernah membedakan ataumemprioritaskan manusia berdasarkan kepandaian,kecakapan atau kesufiannya.dan lbh mengabulkan doa mereka drpd kita yg tdk tahu agama.

Tinggalkan Balasan ke lucky Batalkan balasan

It’s Me….

My BirthDay….

Janji_Koe

BeAutiFuLL

This is my blog... If you want to Add me become your friends... i'll say Thanks you very much.. You can Call me Fay... Cheers...!!!!
Juli 2009
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Laman

My Story